Selasa, 23 November 2010

Minggu, 31 Oktober 2010

Jumat, 29 Oktober 2010

BIDADARI TERAHIR

BIDADARI TERAHIR

           
            Akan kutunggu sampai kau ucapkan: “aku mencintaimu karena Allah”
Aku sangat malu pernah mengatakan itu pada akhy, malu pada Allah atas kejahilan hati, meski lewat sms tapi betapa hati seolah memaksa untuk berharap bahwa kelak akhy akan menjadi pendamping hidupku.
***
Sedikit tentang diriku…
            Delapan ratus lima puluh meter aku biasa berjalan ketika berangkat dan pulang kerja di sekolah negeri di desa yang pernah masuk kategori IDT (Inpres Desa Tertinggal). Perpustakaan adalah gedung yang sudah hampir lima tahun aku masuki setiap hari. Aku menikmati pagi dengan jalan kaki, memandang burung-burung yang lebih disiplin daripadaku, melihat langit yang berganti cuaca, berpapasan dengan anak-anak yang sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah). Bila menundukkan mata, batu-batu menyapaku karena jalan belum beraspal, bangkai katak yang rata dengan tanah yang baunya menyengat terkadang mewarnai salah satu pagiku, dan perutku langsung mual serta mataku memerah.Huek… aku memang tak tahan dengan bau itu.
            Eh ya. Karena aku bekerja di Perpustakaan akupun memutuskan ikut kuliah yang nyambung dengan pekerjaanku. Aku ada di sebuah desa di Kabupaten Cilacap, aku dilahirkan disana juga.
Sedikit tentang akhy…
Dia adalah seorang lulusan Perpustakaan dan informasi di salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Seorang temannya adalah yang menjadi Tutorku di tempat aku kuliah. Akhy mengabdikan diri di SD Swasta sebagai Guru, dan karena dia Guru maka dia juga mengambil kuliah yang sesuai dengan pekerjaanya. Akhy ada di Yogyakarta, Kelahiran Sumenep.
Kita…
Samakha adalah Tutorku yang juga teman kuliah akhy. Aku terkejut ketika ada orang tak dikenal menyapaku lewat internet, setelah penjelasan singkatnya jadilah kami berteman, yah… di dunia maya. Dialah akhy yang mengulurkan silaturahim dari Yogyakarta Ke Cilacap lewat dunia maya dan hand phone.
***
Mungkin karena komunikasi yang terlalu intens, mungkin karena sama-sama saling memotivasi sehingga benih-benih tersanjung menyapa lamunanku.
Heart…
Sejak kapan kau begini? Sejak kapan kau ijinkan dia bersemayam disitu? Kenapa kau lakukan itu ? oh PLEASE bersihkan debu-debu itu heart… jangan kau biarkan menumpuk sehingga kau tertutup, tertutup oleh perasaan yang tak sepantasnya… yang tak semestinya ! siapa dia heart? Siapa yang bersaing dengan DZIKIRmu di heningnya malam? Jangan heart! Jangan kau biarkan itu!
            Heart…                       
Do’a adalah do’a, bukan pemaksaan pada SANG MAHA KUASA. Sehingga ketika kau tutupi selarik pinta dengan sebuah rasa, kau telah memaksakan sisi nafsu heart…oh.. jangan! Berhentilah! Berhentilah! Cabut dia dari situ…
Kututup file ‘Heart (dialog hati)’, aku merasa betapa dekatnya diri ini dengan yang Maha Suci. Dua paragraf pendek diatas adalah catatan buku harianku pada hari Selasa, 8 Juni 2010. Lima puluh empat hari sebelum aku bertemu dengan seseorang yang ku panggil dengan akhy
Karena aku merasa sangat siap untuk menikah, kujatuhkan pilihanku untuk mengajukan diri pada akhy, berkenankah ia menjadiknku sebagai bidadari terahir yang ditemuinya di Bumi?. Kutulis sebuah surat, isinya adalah keinginanku untuk memohon padanya agar dia memasukkan namaku dalam deret pinta istikharohnya. Jangan kau tanyakan apakah aku tidak malu melakukan itu?, awalnya aku malu karena aku bukan khadijah R.A ketika mengajukan diri pada Rosulullah S.A.W.
***

Rabu, 9 Juni 2010
00.13 WIB          
            Ternyata aku telah mendapat jawaban semuanya… sungguh, tumpahlah airmataku… tapi aku yakin bahwa kalimat ‘TAK ADA YANG DAPAT MENGECEWAKANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI YANG MENGIJINKANNYA ‘ sedang mengujiku. Benarkah aku TIDAK KECEWA?
            Aku belum sempat memberikan suratku pada akhy. Sms dari Samakha yang mengatakan bahwa akhy mungkin punya pilihan lain menyadarkanku bahwa aku kurang ikhlas menjalani semua. Kupaksakan hati untuk ikhlas (yah,masih terpaksa). harus menerima kenyataan mungkin akhy memiliki alternatif lain yang bukan diriku.
***
Senin, 21 Juni 2010
Mencoba menguatkan jiwa
sebenarnya aku ingin menamakan ini dengan analisis hati, tapi aku malu dengan kebelum banyak tahuanku harus memilah antara analisis atau sekedar syak wa sangka, mungkin aku bisa memilah secara pengertian lisan atau tata bahasa tapi belum siap untuk mengaplikasikannya dalam hidupku.
            Untuk mempererat persaudaraan maka atas usul dari akhy, kami memiliki program baru yaitu Menghafal Al-Qur’an+Tadarus+Share, terkadang logika yang paling murni sangat ingin membuang bagian ahir karena perjuangan merelakan penolakan secara halus adalah tetap kulakukan. Aku pernah memikirkan program itu ketika dia mengirimkan sebuah pertanyaan “bagaimana menguatkan hafalan?”, diantara tanggapanku dia pernah kembali membuat pertanyaan “mungkin saya butuh teman kali ya?”(kurang lebih maksudnya begitu, karena bahasanya sedikit banyak mengarah kesana). Aku berfikir bahwa pertanyaannya adalah suatu ajakan, tapi apalah daya ketika itu aku sangat sombong dengan kesibukanku, bahkan untuk menanggapi pertanyaannya saja aku malu, malu karena tersudut ditengah kesibukanku hampir kulalaikan apa itu menghafal Al-Qur’an.
            Kami jadwalkan untuk setiap hari Ahad, Selasa dan Jum’at. Memang aku yang memilih hari, kupilih demikian dengan alasan menjaga silaturahim, kupilih seling yang demikian karena tidak ada alasan untuk mendiamkan sesama Muslim selama 3 hari, nah jadwal itu tidak ada yang lebih dari 3 hari tidak berkomunikasi, mudah-mudahan dengan demikian lenyaplah sudah kutukan para malaikat karena aku belajar menerima kekuranganku sendiri dan memberi kesempatan pada orang yang kata adikku “orangnya tidak terlalu baik kok: cakep enggak, pinter juga enggak”. kasihan banget si mendengar alasan itu? Tapi aku entah mengapa merasa yakin heart bahwa akhy bisa dengan santainya tersenyum jika benar-benar membaca itu.
***
Ada yang berharap
Ternyata mamah menyukai akhy!, aku tidak menyangka ternyata mamah menulis sebuah tulisan yang sungguh-gungguh serius untuk akhy. Waduh, apa mamah bakal mengirimkannya?.
aku tidak sengaja membuka catatan tadarus mamah, buku catatan itu memang aku yang membelikan, sengaja aku berikan pada mamah agar dia termotivasi untuk senantiasa rajin tadarus, minimal dengan mencatatnya mamah jadi ingat dan membandingkan dengan waktu sebelumnya apakah lebih cepat lebih lambat atau lebih banyak dan lebih sedikit.
Tiba-tiba aku membuka dengan tidak sengaja buku catatan lain yang aku berikan agar mamah mencatat pengeluaran atau segala hal yang dilakukannya. Nah disana ada semacam surat untuk akhy, yang intinya mamah menanyakan apa maksud akhy mengenalku, apa tujuan akhy mengenalku. Mamah jatuh hati dengan suaranya yang merdu ketika membaca Al-qur’an, tuturnya yang lembut. Duh…Ssstt… kira-kira akhy Ge Er gak ya kalau tahu ini ?. mamah juga mengatakan kalau beliau sering mencuri dengar… hikz… aku memang me_load speaker kalau akhy sedang tadarus apalagi kalau gerimis/hujan, kalau tidak kulakukan demikian aku tidak dapat mendengar suaranya karena dikalahkan oleh suara gerimis/hujan…
***
Jum’at, 9 Juli 2010
19.44 WIB       
Tentang Jum’at pagi
Akhy inginkan kita istikharoh… tiba-tiba jantungku berdegup kencang , tidak seperti biasanya.
Pas pertama Istikaroh… aku bermimpi sesudahnya bahwa aku sedang menghafal Al Qur’an sendirian… dalam mimpi itu aku sangat menikmatinya…nikmatnya sangat luar biasa melebihi kenyataannya, aku seperti tenggelam sendiri dalam hafalan itu… hari kedua aku Istikharoh, aku bermimpi menghafal Al Qur’an bersama akhy, tanpa tabir, benar-benar bersama. menangislah hati dalam harap bahwa itu nyata tapi ternyata itu mimpi, sejak itu aku ubah Istikharohku dengan Sholat Hajat. kupanjatkan pinta agar dipermudah jalan kami untuk menempuh fitrah kami sebagai laki-laki dan perempuan, kupanjatkan do’a agar Allah SWT menyatukan kami dalam ikatan pernikahan agar menghafal Al qur’an itu terujud… semampu kami, semaksimal mungkin.
***
Ahad, 1 Agustus 2010
13.00 WIB
Pertemuan pertama sebagai pertimbangan terakhir.
Akhy akan ke Cilacap dari Yogyakarta untuk menemuiku, kami belum pernah bertemu sebelumnya. mendatangi sebuah tempat yang belum pernah diketahuinya sama sekali sebelumnya!
Ya Allah…
Akhy benar-benar datang ke Rumah meskipun aku masih belum  yakin tapi dalam hatiku merasa ada rasa aneh saat harus melihatnya?.... ya Allah ini kenapa ?. Kenapa aku berdebar-debar saat melihatnya ya Allah aku malu padaMu atas gemuruh didada ini.
Entah perasaan apa ini heart yang jelas aku merasa betapa dekatnya Allah denganku… lebih dekat dibanding saat sedihku…marilah bersama dengan segenap keikhlasan untuk menerima keagungan Cinta Illahi. ikhlas itu bukan eksperimen hati, bukan karena tidak ada pilihan lain selain pasrah. tapi karena kita berjuang untuk pasrah dengan berusaha disaat segala macam bentuk keangkuhan bisa kita dapatkan. ikhlas itu membawa kita tenang dengan keberadaan diri sendiri, tidak merasa rendah diri dengan piranti badan yang apa adanya namun tetap berusaha merawatnya dan mensyukuri semua anugerah yang maha kuasa.
Ketika akhy katakana hendak meminta persetujuan Bundanya, hatiku merintih :
“Duhai maha Cinta, Kaulah yang tahu jerit hati dan segala kegundahan ini, hamba mohon bukalah pintu hati Ridlo Bundanya Akhy… satukanlah kami dalam ikatan halal pernikahan yang suci duhai yang Maha Suci. Engkaulah penggenggam jiwa kami, permudahlah segala urusan kami untuk dapat bekerjasama beribadah kepadaMu… bertaubat kepadaMu… mencintaiMu…Duhai Engkau yang Maha Kuat berikanlah Akhy  kekuatanMu yang mengalahkan segala keraguannya untuk menyegerakan kami melaksanakan sunnah itu, Aamiin.
***
Senin, 9 agustus 2010
Akhy mengkhitbahku. Diantara hadiahnya adalah buku KUJEMPUT JODOHKU-nya FADLAN AL-IKHWANI (sekaligus menginspirasi saya untuk menuliskan ini semua). Ah… buku itu sedikit membuatku mengenang perjalananku untuk menjadi bidadari Terahirnya akhy yang ditemuinya di Bumi, dan aku juga ingin menjadi Bidadari pertama yang menjemputnya di Syurga.
***
Sabtu, 25 September 2010
Menikah.
satu cita dalam do’a telah dikabulkan Illahi, seribu cita-cita lain menanti.
Sayang… Jazakalloh bilkhair wal barokah  telah menjadikanku sebagai bidadari terahir yang kau temui di Bumi.
            Benar… dia ucapkan juga : “Aku mencintaimu karena Allah”.
Subhanallah, walhamdulillah.
Kisah ini untuk diikutsertakan dalam Lomba Kisah Menggugah Pro-U Media 2010 di http://proumedia.blogspot.com/2010/10/lomba-kisah-pendek-menggugah-pro-u.html

Sabtu, 13 Juni 2009

ada dua hal yang membuat aku untuk bersabar, pertama menunggu yang mengakibatkan jadwal mundur, kemudian yang kedua adalah tidak tepat waktu. keduanya berhubungan dan itulah yang terus menjadikan aku mencoba mentolerir semua orang yang belum paham tentang siapa aku sebenarnya. ada pengalaman yang sangat membuat kesal dan hampir-hampir aku menangis dibuatnya, aku menunggu teman untuk latihan di Terminal dengan membawa perlengkapan latihan Karate dan tas besar yang berisi pakaian-pakaian. aku menunggu empat puluh menit di Terminal tetapi ternyata orang yang aku tunggu masih tidur ....????, apa yang salah dengan jadwal yang sudah dibuat ?. disitu aku merasa benar-benar harus bersabar dan tidak boleh marah-marah walaupun sudah membuncah !...
ada seorang cowok yang aku yakin preman terminal, dia membawa cermin dan memberikannya padaku dan minta tolong untuk dipegangin,...aku sangat bingung apa maksudnya ...."mbak,..mbak kok cantik ya ?...liat dech di cermin...?"
aku tidak marah meski merasa lebih aneh tapi hal itu mampu aku bawa sebagai cerita dan sedikit lebih memperbaiki perasaan.
so... jangan berfikir membuat aku menunggu lebih lama dan mengingkari janji karena aku butuh perjuangan ekstra untuk mentransparansi hati.